Mencari Solusi untuk Kekeringan
Meski baru memasuki musim
kemarau, lahan sawah di Kecamatan Situraja sudah memperlihatkan gejala-gejala
kekeringan, apakah itu gejala ringan, sedang, ataupun berat.
Memang untuk luas kekeringan
untuk musim sekarang tidak separah luas kekeringan pada tahun kemarin.
Sebetulnya kendala apa yang
menyebabkan kekeringan itu selalu terjadi di kecamatan Situraja. Apakah
karena cuaca, tidak adanya sumber air,
irigasi yang jelek, atau tidak sesuainya komoditas dengan ketersediaan air.
Kecamatan Situraja merupakan
kecamatan yang sebagian besar lahannya mengandalkan air hujan sebagai sumber
airnya, sebetulnya jika melihat keadaan tersebut, seharusnya kita bisa mencari
solusi supaya kekeringan tidak terus menerus terjadi di kecamatan Situraja.
Beberapa solusi bisa kita
coba untuk mengantisipasi kekeringan di kecamatan Situraja, diantaranya:
Pengelolaan air irigasi
Hingga kini, air irigasi belum dimanfaatkan secara
efisien. Di sepanjang saluran irigasi sekunder masih terjadi kehilangan air
dalam jumlah yang relatif besar sehingga debit air yang masuk ke petak tersier
menjadi berkurang.
Di sisi lain, petani umumnya memasukan air ke petakan
sawah secara berlebihan hingga mencapai tinggi genangan 10 cm padahal tanaman padi yang diairi dalam selang waktu
tertentu (intermittent drainage) memberi hasil yang relatif sama
tingginya dibanding kalau tanaman diairi secara terus-menerus. Bahkan hasil
padi tidak berkurang jika lahan dibiarkan tidak menggenang selama beberapa hari
setelah 2-3 hari dalam keadaan macakmacak. Penelitian di lahan sawah irigasi di Subang Jawa Barat menunjukan pula bahwa tanaman padi yang diairi 9
hari sekali tidak berbeda hasilnya dengan yang diairi setiap hari. Pada lahan
sawah tadah hujan pengairan tanaman pada musim kemarau dapat melalui
pemanfaatan air limpasan hujan yang ditampung di kolam penampung air atau lebih populer disebut embung.Pada musim hujan, kolam dapat
dimanfaatkan bagi pemeliharaan ikan.
Penanaman varietas genjah dan Toleran
kekeringan
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
telah menghasilkan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi telah menghasilkan
sejumlah varietas unggul padi yang dianjurkan penanamannya untuk mengantisipasi ancaman kekeringan.Varietas tersebut antara lain adalah
Widas, Singkil, Situ Bagendit, Way Apoburu, Towuti, Silugonggo, Cigeulis, Batutegi, dan
Situ Patenggang